Catatan Bunda Adam

Lingkungan tempat bunda tinggal sekarang adalah lingkungan ayah dari jaman ayah masih kecil. Sebelumnya bunda tinggal di sebuah gang di tengah kota, gang kecil, rumah tingkat dua yang tidak terlalu besar, tapi lingkungan kecil bunda itu dekat dengan pusat perbelanjaan besar, mall terkenal di kota Bandung sangat dekat dengan lingkungan bunda dulu sebelum menikah. Setelah menikah bunda ikut ayah tinggal di rumah nin (ibu dari ayah). Lingkungan kavling dengan jalan yang cukup besar untuk dua mobil, rumah yang lebih besar dari rumah nenek (mamah dari bunda), suasana yang sangat menyenangkan, tetangga yang ramah memang menjadikan lingkungan ini layak untuk jadi tempat tinggal dan membesarkan Adam. Gambar di atas adalah jalan masuk ke lingkungan tempat tinggal kami.  Gambar di atas adalah jalan di depan tempat tinggal kami. Lumayan besar kan jalannya.  Kalau tidak salah ini waktu Adam usia empat bulan, nenek memang paling senang jalan-jalan di

Bunda dan Adam kebetulan punya cemilan favorit yang sama, yaitu Tango Wafer. Cemilan ini sudah ada sejak bunda kecil yaitu di tahun 1995. Produk keluaran PT. Ultra Prima Abadi ini memiliki konsep one bite size dengan bentuk wafer berlapis-lapis dengan krim di tengahnya. Gambar di atas adalah kemasan Tango Wafer di tahun 90 an.  Tango Wafer mempunyai beberapa slogan, namun yang paling bunda ingat yaitu Tango berapa lapis? Ratusan! Slogan tersebut mendeskripsikan betapa tebalnya lapisan wafer Tango ini. Tango Wafer mempunyai banyak sekali varian rasa, tapi yang bunda suka hanya tiga yaitu susu vanila, coklat dan strawberry. Rasa susu vanila menjadi rasa paling favorit bagi bunda dan Adam. Kalau di rumah, kami kadang membeli Tango Wafer kemasan pouch atau beli yang long size di warung terdekat.  Gambar di atas adalah Tango Wafer kemasan pouch, menurut bunda kemasan ini yang paling enak, karena mudah dibawa kemana-mana karena ada zip lock nya, jadi keren

Dalam hidup wajar jika merasakan yang namanya kesedihan. Walau memang bunda tipe orang yang apa aja selalu dibawa happy,  tapi bisa tiba-tiba menangis loh. Beberapa hal yang membuat bunda sedih : 1. Status bunda yang saat ini memang cuma ibu rumah tangga yang hanya mengurus anak, dan sedang mengalami kesulitan dalam financial, terkadang membuat bunda sedih karena tidak bisa memberi uang bulanan kepada nenek dan adik-adik bunda, yang dulu selalu bunda lakukan saat bunda masih bekerja. Kadang adik-adik bunda butuh uang tambahan untuk bayar sekolah, disaat itu bunda bisa menangis, karena tidak bisa membantu selain berdoa semoga selalu ada rejekinya untuk mereka, dan semoga keadaan financial bunda membaik. 2. Saat bunda kelepasan marah sama Adam. Duh sedih banget rasanya. Bunda kadang merasa menjadi ibu yang buruk, alhamdulilah sekarang sudah bisa mengontrol emosi, jadi bisa lebih tegas tanpa marah-marah yang tak jelas. 3. Keluar air mata karena terharu, di saat membutuhkan uan

Tik Tik tik Bunyi hujan Di atas genting Airnya turun Tidak terkira Cobalah tengok Dahan dan ranting  Pohon dan kebun basah semua Lagu di atas merupakan lagu pertama yang Adam ingat dan bisa menyanyikannya di usia 1.5 tahun. Selalu kami nyanyikan ketika hujan turun. Hujan, selalu menyenangkan ketika air turun dari langit. Udara seketika menjadi adem dan segar, anak-anak keluar rumah untuk bermain air gratis dari langit ini, bau tanah basah terkena air menjadi kesukaan bunda. Akhir tahun 2019 dan awal tahun 2020 ini, curah hujan cukup tinggi, hampir setiap hari turun hujan. Kami sangat bersyukur karena sebelumnya memang musim kemarau yang cukup mencemaskan membuat kami hampir mengalami kekeringan. Saat hujan mulai turun, alhamdulilah kesulitan air sudah tidak dirasakan. Namun, karena tingginya curah hujan, menjadikan beberapa daerah terkena banjir.  Kalau saja bisa memilih dan menentukan kapan hujan dan tidak, tentu saja bunda berharap hujan turun cukup dua sampai tiga kali s