Hujan


Tik Tik tik
Bunyi hujan
Di atas genting
Airnya turun
Tidak terkira
Cobalah tengok
Dahan dan ranting 
Pohon dan kebun basah semua

Lagu di atas merupakan lagu pertama yang Adam ingat dan bisa menyanyikannya di usia 1.5 tahun. Selalu kami nyanyikan ketika hujan turun.

Hujan, selalu menyenangkan ketika air turun dari langit. Udara seketika menjadi adem dan segar, anak-anak keluar rumah untuk bermain air gratis dari langit ini, bau tanah basah terkena air menjadi kesukaan bunda.

Akhir tahun 2019 dan awal tahun 2020 ini, curah hujan cukup tinggi, hampir setiap hari turun hujan. Kami sangat bersyukur karena sebelumnya memang musim kemarau yang cukup mencemaskan membuat kami hampir mengalami kekeringan. Saat hujan mulai turun, alhamdulilah kesulitan air sudah tidak dirasakan. Namun, karena tingginya curah hujan, menjadikan beberapa daerah terkena banjir. 

Kalau saja bisa memilih dan menentukan kapan hujan dan tidak, tentu saja bunda berharap hujan turun cukup dua sampai tiga kali seminggu. Selasa, kamis, sabtu misalnya. Memang menyenangkan melihat air turun dari langit ini, benar-benar suatu berkah yang patut disyukuri, tetapi jika menimbulkan bencana, sepertinya akan banyak orang yang meminta supaya hujan jangan turun.

Pengalaman bunda dengan hujan, jujur semenjak menjadi ibu rumah tangga, bunda sepertinya sudah tidak pernah berjalan di bawah derasnya air hujan. Berbeda ketika bunda masih sekolah atau bekerja, pasti ada saja hari dimana bunda berjalan sendiri menerjang derasnya hujan tanpa payung. 

Hujan, berjalan di bawah derasnya air yang turun dari langit ini, kita bisa menyembunyikan sesuatu yang tidak akan disadari oleh orang lain. Sesuatu tersebut yaitu tangisan. 

Bunda tipe orang yang jarang berteduh ketika hujan turun, lebih baik menerjang derasnya hujan daripada berteduh dan menunggu hujan berhenti. Itu karena terkadang saat turun dari transportasi umum saat hujan, dulu bunda pemakai angkot (angkutan kota), yah bunda langsung kebasahan. Jadi ya sudah, bunda terpaksa hujan-hujanan, apalagi saat suasana hati sedang sedih, biasanya karena putus cinta atau masalah sepele lainnya, bunda memang memilih untuk menangis di bawah derasnya hujan.

Tidak selalu menangis, bunda juga kadang menikmati dan tertawa saat berjalan di bawah derasnya hujan. Pernah saat bunda pulang dari suatu tempat, memakai sepatu wedges, turun dari angkot, dan saat itu sedang hujan deras, bunda terperosok masuk ke dalam solokan, yang kebetulan cukup deras aliran airnya, kejadian konyol ini cukup membuat bunda takut, tidak lucu jika bunda tenggelam dan meninggal saat itu, alhamdulilah masih bisa selamat.

Ritual setelah basah kuyup karena hujan, begitu sampai rumah, langsung ambil handuk kering lalu menuju kamar mandi, lepas semua pakaian, lalu mandi, siram air dari ujung rambut sampai ujung kaki, sabunan yang bersih, keringkan badan, pakai baju, lalu makan yang banyak, lanjut selimutan.

Begitulah pengalaman bunda dengan hujan, nanti jika Adam sudah berusia lima tahun, bunda mau ajakin Adam hujan-hujanan, depan rumah saja dulu ya šŸ¤—

Comments