Terpaksa Menulis Agar Tidak Di Kick

Sepertinya sudah hampir setahun bunda bergabung dalam group Satu Minggu Satu Cerita. Sebuah wadah untuk para penulis atau yang sedang mendalami keterampilan menulis, supaya terbiasa menghasilkan karya tulis seminggu sekali. 

Awalnya ketika memulai menulis dan menyetorkan tulisan dalam wadah tersebut, bunda sangat bersemangat, jangankan satu minggu satu cerita, bahkan bisa setiap hari bunda membuat karya tulis, kebanyakan pengalaman pribadi. 

Asalnya setiap hari membuat karya tulis, menurun menjadi seminggu sekali sesuai aturan main wadah Satu Minggu Satu Cerita ini. Ditambah kesibukan ini itu, semakin molor untuk membuat karya tulis, jangankan seminggu satu cerita, bahkan berminggu-minggu bunda tidak menulis.

Tentunya ada hukuman bagi para penulis yang telah bolos menyetor tulisan selama lima minggu, yaitu di kick dari group tersebut. 

Sebenarnya bunda sudah memiliki topik untuk ditulis per minggunya, tapi entah kenapa karena tidak mood, atau sibuk bunda terlena dengan kebolosan tanpa menyetor karya tulis. 

Asal tidak lebih dari lima kali atau lima minggu bolos, aman. Jadi bunda sebisa mungkin bahkan sedikit terpaksa menulis apapun asal bisa menutup kebolosan tersebut. 

Minggu ini ternyata sudah masuk minggu kelima bunda membolos, mau tidak mau bunda harus menulis. Kebetulan minggu ini adalah minggu bertema, dan tema minggu ini adalah terpaksa. 

Lucu, ketika ternyata temanya cocok dengan situasi yang bunda alami. Yaitu terpaksa menulis agar tidak di kick. 

Sebenarnya tidak terpaksa dalam konteks negatif, cuma memang sedikit ada paksaan untuk menulis dan menyetorkan karya tulis di minggu ini agar bunda aman tetap berada digroup ini. 

Sekian tulisan yang terpaksa bunda buat ini, semoga kedepannya bunda bisa memiliki waktu dan ide untuk menulis. 😁