Ketika Anak Melihat Hal yang Tak Terlihat
Ketika berusia dua bulan, Adam harus selalu digendong menjelang Magrib hingga Isya, untuk menghindari tangisan yang tidak diketahui penyebabnya.
Memasuki usia lima bulan, kami sekeluarga berniat makan steak di salah satu restoran terkenal di Bandung. Letaknya memang tidak terlalu strategis, agak masuk ke gang besar , bukan di pinggir jalan. Suasana di restoran tersebut terbilang sunyi, banyak pohon-pohon besar mengelilingi restoran tersebut. Kebetulan kami sampai di sana pas sekali dengan berkumandangnya adzan Magrib. Begitu masuk, Adam yang bunda gendong langsung menangis histeris. Semakin masuk ke dalam restoran, tangisan Adam pun semakin kencang. Akhirnya kami membatalkan niat untuk menikmati steak di restoran tersebut. Memasuki mobil sampai lumayan jauh dr lokasi restoran, Adam masih saja menangis seperti ada sesuatu yang membuatnya tidak nyaman dan takut.
Setelah kejadian itu, Adam tidak pernah mengalami kejadian seperti itu lagi. Sampai akhirnya di usia dua tahun, dengan kemampuan bicara yang sudah semakin jelas. Adam mulai bisa mengekspresikan apa yang dia lihat.
Saat itu bunda sedang kontrol di salah satu Rumah Sakit di Bandung. Ketika bunda berada di ruangan dokter, ayah dan Adam menunggu di luar. Setelah bunda beres, ayah bilang kalau Adam tadi melihat hal yang ayah tidak lihat.
Ceritanya, adam lagi naik ke kursi tunggu pasien, ayah memegangnya dari belakang, lalu Adam menengok ke belakang tepat ke kursi tunggu pasien di seberangnya, kebetulan ada patung ibu menyusui bayi dekat kursi di seberang tersebut. Adam bilang 'Itu ada kakak pake baju putih' sambil tersenyum melihat ke arah patung tersebut. Ayah pun kaget karena dari beberapa orang yang duduk di kursi seberang tidak ada yang seumuran 5 tahun atau lebih yang selalu Adam panggil kakak, dan tidak ada juga yang memakai baju putih.
Mendengar cerita itu, bunda malah senang karena akhirnya bisa mengalami hal ini. Dulu waktu bunda seusia Adam, bunda juga termasuk anak yang suka melihat hal-hal yang tidak bisa dilihat oleh orang dewasa. Bunda tidak ingat, tapi nenek yang cerita.
Nah, sekarang Adam berusia tiga tahun. Tiba-tiba, dia takut berlama-lama di kamar Nin nya, apalagi kalau lampu kamar nin nya mati, Adam pasti tidak berani masuk. Adam bilang ke Nin nya sih ada kakek kumis dan gorila yang suka ketawa di kamar Nin nya, hal itu membuat Adam tidak nyaman berada di kamar Nin nya.
Sempat beberapa waktu yang lalu, Adam tidak berani tidur dengan lampu mati. Berlangsung selama seminggu, kami tidur dengan lampu menyala, karena kalau dimatikan Adam langsung bangun dan meminta lampu dinyalakan. Alhamdulilah sekarang Adam sudah bisa kembali tidur dengan lampu dimatikan.
Kadang saat menutup gorden kamar, Adam bertanya 'kenapa ditutup?', saat itu yang menutupnya Tica, tante Adam. Tica jawab 'iya kan mau malam dam'. Lalu Adam bilang 'oh kirain biar Adam ga liat yang bikin Adam takut'. Saat Tica bertanya apa yang bikin Adam takut, Adam tidak menjawab.
Sepertinya hal ini wajar dilalui oleh anak berusia dini, apa yang sebaiknya orang tua lakukan saat si keci mengalami hal ini. Berikut tips yang bunda dapat dari situs https://kiddo.id/2019/04/10/jangan-panik-lakukan-ini-saat-si-kecil-melihat-hantu [28 Juni 2020]
Apa yang Perlu Orang Tua Ingat:
- Jangan jadikan kepekaan anak melihat hal-hal gaib sebagai bahan untuk menakuti anak. Misalnya menakuti anak agar mau makan, mau tidur tepat waktu atau hal lainnya. Menakuti anak justru akan lebih membuat anak trauma terhadap hal-hal gaib tersebut. Akibatnya anak akan lebih depresi
- Bersiaplah untuk pertanyaan yang tidak terduga dari anak. Beberapa anak mungkin akan segera menanyakan tentang berbagai macam hal gaib lainnya. Untuk itu bekali diri dengan pendidikan agama yang kuat agar mampu menanggapi pertanyaan anak.
- Dampingi anak menghadapi situasi berat lainnya. Orang tua perlu mengingat bahwa anak memang masih kecil untuk memahami hal-hal gaib di sekitarnya. Untuk itu tetap dampingi anak menghadapi situasi sulit. Misalnya menenangkan anak saat merasa sangat ketakutan.
- Pahami situasinya. Nah, sebagai orang tua Anda juga wajib memperhatikan situasi yang dihadapi oleh anak. Misalnya perhatikan kapan, dimana dan dalam situasi apa anak bisa melihat hal-hal gaib. Sebagai contoh anak sering melihat hal gaib seperti hantu saat berada di kamar dalam kegelapan. Untuk itu mintalah anak untuk menyalakan lampu saat berada dalam kamar. Contoh lain, misalnya anak sering melihat hantu saat sedang melamun. Untuk itu selalu ingatkan anak untuk tidak melamun dengan cara selalu membuatnya aktif melakukan berbagai aktivitas.
- Ingatkan Anak untuk Tidak Berteman atau Berinteraksi dengan Hal Gaib. Penting bagi orang tua untuk mengingatkan anak tidak berinteraksi bahkan berteman dengan hal gaib. Cara ini dilakukan untuk tetap menjaga kesehatan jiwa dan mental anak. Katakan pada anak bahwa setiap[ makhluk ciptaan Tuhan memiliki tempat dan teman masing-masing. Misalnya manusia akan berteman dengan manusia.
Jadi tidak ada yang perlu di khawatirkan jika anak tiba-tiba mendeskripsikan sesuatu yang tidak kita lihat, hal tersebut wajar dan pasti akan di alami oleh setiap anak. Terpenting sebagai orang tua selalu memdampingi sang anak agar tidak kesepian.
Hallo Bunda Adam,
ReplyDeletegeuningan urang Bandung hehehe.. sami atuh mun kitu mah.
Ieu warung Steak anu dimana tea?
Keponakan oge sami siga Adam kitu, mun upami ningali di Youtube kadang sok komen, ieu mah benten sareng nu di mana kitu misalna. Sok janten muringkak ngadanguna.
Halo juga 🤗
ReplyDeleteWarung steak Tizi yg di dago, hihi iya anak2 mah suka bilang sesuatu yg bikin merinding 😁