Masakan Pada Awal Pernikahan
Dulu sewaktu bunda berusia sekitar enam tahun, bunda memasak telur dadar, entah kenapa minyak gorengnya muncrat mengenai kelopak mata bunda, padahal telur dadar bukan bahan masakan yang bisa membuat minyak meletup.
Setelah kejadian itu, bunda paling takut dengan yang namanya menggoreng. Kalau nenek sedang menggoreng, bunda tidak berani masuk ke dapur. Mendengar suara minyak yang meletup saat nenek menggoreng bahan masakan seperti ayam, ikan, atau bahan lainnya yang bisa menimbulkan letupan, bunda langsung gemetar.
Oleh karena itu, memasak adalah kegiatan yang paling dihindari, tapi bukan berarti bunda tidak bisa memasak. Seiring bertambahnya usia, bunda pernah sesekali membantu nenek memasak. Namun belum berani untuk menggoreng.
Setelah menikah, bunda beberapa kali membuat masakan untuk ayah dan nin. Rasanya senang bisa memasak untuk orang yang bunda cintai, dulu jg senang rasanya saat bisa membantu nenek, memasak untuk makan adik-adik di rumah. Secara orang tua bunda dulu bekerja, jadi bunda dan adik-adik harus menyediakan makan sendiri disaat nenek tidak sempat memasak.
Berikut beberapa menu yang sempat bunda masak di awal pernikahan :
Bunda memasak sayur sop ditambah baso ikan, bakwan jagung dan terong balado pete.
Kalau ini bunda membuat cumi balado.
Menu andalan bunda nih, spaghetti bolognese.
Kalau ini cumi dan tahu ditumis bersama bawang putih dan cabe rawit.
Menu di atas memang paling ribet, bunda bikin cumi tepung saos asam manis, tumis saosin dan tahu, dan tahu lada garam.
Menu yang sering dimasak nenek nih, tumis toge tahu pakai cabe gendot dan ikang tongkol balado.
Hebat kan sebenarnya bunda, masakan bunda juga enak loh. Bunda memasak karena kadang kangen dengan menu masakan nenek. Untuk masakan yang mengharuskan di goreng, bunda tutup saja katelnya, supaya minyak tidak muncrat kemana-mana.
Akan tetapi karena bunda sedang hamil saat itu, semakin hari semakin lelah rasanya untuk memasak. Jadi selama kehamilan sampai nin pensiun, bunda lebih banyak mengonsumsi masakan jadi.
Sekian sih cerita tentang bunda dan memasak, intinya sih memasak itu memang pasti akan bisa bila terpaksa 😁, dan bahagia sekali saat masakan yang dibuat dengan penuh cinta itu habis dimakan oleh orang yang dicinta juga.
Comments
Post a Comment