Kelahiran Adam Adyatama Ashshiddiq

Setelah menjalani masa kehamilan selama 37 minggu, akhirnya saat yang dinantikan datang juga. Yaitu hari kelahiran anak pertama kami, Adam Adyatama Ashshiddiq.


Sebelumnya, bunda sudah bercerita tentang kehamilan yang penuh resiko karena penyakit yang bunda derita. Sudah dijelaskan juga tentang si penyakit tersebut. Dikarenakan penyakit itulah maka bunda harus melahirkan Adam dengan jalur operasi sesar. 

Operasi sesar atau dalam bahasa Inggris disebut caesarean section atau C-section kadang disingkat SC adalah proses persalinan melalui pembedahan dibagian perut dan rahim untuk mengeluarkan bayi. Jalur persalinan ini dipilih jika persalinan melalui vagina tidak memungkinkan karena terlalu beresiko. 

Saat itu, bunda juga disarankan untuk secepat mungkin melakukan proses persalinan tersebut sebelum terjadi kontraksi atau mulas. Kebetulan di usia kandungan 37 minggu ini berat badan Adam sudah tepat diangka tiga kilogram, jadi kemungkinan prematur tidak ada. 

Bunda masuk rawat inap tanggal 11 April 2017, dan berencana operasi tanggal 14 April 2017. Masuk rawat inap lebih awal dengan tujuan observasi sebelum melakukan operasi. Tetapi dikarenakan tanggal 14 April 2017 itu tanggal merah, maka proses kelahiran pun dimajukan ke tanggal 12 April 2017, lucunya tanggal tersebut bertepatan dengan tanggal lahir sepupu Adam yaitu Rakai. 

Kenapa sebelumnya bunda memilih tanggal 14 April 2017? Karena tanggal tersebut jatuh di hari Jumat, entah ada apa dengan hari Jumat, karena pada dasarnya semua hari dan tanggal itu baik. Tetapi berasa istimewa si hari Jumat itu. 

Jika melahirkan normal, tentu saja bunda akan melahirkan Adam di bulan Mei, karena jika dihitung dari bulan pernikahan ayah bunda pada bulan Agustus 2016, lalu hari pertama haid terakhir sekitar pertengahan Juli 2016, maka hari perkiraan lahir pun di tanggal lima Mei 2017.

Jujur kaget sekali, karena bunda saat itu mengira akan menjalani operasi tanggal 14 tapi dimajukan jadi tanggal 12, yang berarti besok dari hari bunda masuk rawat inap. Jadwal operasi sekitar jam tujuh pagi, sebelumnya bunda diharuskan puasa selama enam jam, berarti mulai puasa di jam dua pagi. Semalaman bunda tidak bisa tidur, terlalu antusias karena esok akan bertemu dengan buah hati yang sudah berada di dalam rahim selama 37 minggu, ditambah khawatir karena akan melalui proses operasi. 

Setelah solat Subuh, bunda langsung dipasang infus dan dites alergi. Seumur hidup, bunda belum pernah dirawat inap, apalagi dipasang infusan, rasanya deg degan saat jarum suntik kena kulit. Bunda juga dipasang kateter, karena setelah 24 jam pasca operasi tidak boleh duduk ataupun bergerak. 

Masuk ke ruang operasi, dari segala suntikan yang bunda rasakan, suntikan anestesi lah yang paling sakit, karena disuntikan dibagian tulang belakang dekat daerah pinggang. Bunda tetap sadar selama operasi, tapi bunda memutuskan untuk tidur karena bosan. Mulai operasi di jam delapan, tidak lama sekitar 17 menit. Anak lelaki pertamaku keluar dengan selamat. Adam Adyatama Ashshiddiq. 

Mendengar tangisan Adam, membuat hatiku bergetar. Sangat bangga pada diri sendiri, karena bisa melahirkan titipan Allah SWT dengan sempurna tidak ada kekurangan apapun. 

Setelah operasi, bunda diharuskan recovery selama dua jam. Baru dipindahkan ke kamar inap. Selama 24 jam setelah operasi, bunda tidak merasakan rasa sakit. Alhamdulilah bisa langsung menyusui Adam. 

Setelah 24 jam, rasa sakit pun baru bunda rasakan. Sakit di area bekas operasi membuat bunda kesulitan bergerak, rasa sakit yang luar biasa, bunda tahan sakitnya agar cepat hilang tetapi saking sakitnya, kepala bunda berasa mau pecah. Hanya Adam pereda sakit yang bunda rasakan. 

Alhamdulilah, terima kasih ya Allah SWT telah memberikan titipan karunia terindah kepada kami. Semoga kami bisa membimbing Adam agar menjadi anak yang soleh. Aamiin 🤗

Comments