Bunda sama Ayah Kenal Lewat Dating Aps Loh
Sepertinya tidak akan bosan untuk bunda menceritakan bagaimana bunda dan ayah bisa bertemu, karena memang itu salah satu hal paling ajaib, dari stranger sekarang sekamer 🤣
Oh iya, mulai sekarang penulis akan memanggil dirinya bunda, karena memang tujuan pertama penulis membuat karya ini adalah persembahan untuk anak-anaknya, tapi adapun mungkin nanti penulis akan memakai kata ganti orang pertama saya saat menulis konten yang formal.
Kembali lagi pada topik hari ini, jadi tanggal satu maret 2016, akhirnya bunda bisa putus dengan mantan pacar yang sudah lama kami menjalani masa-masa ojek cinta, tujuh tahun kalau tidak salah, tapi bunda sama sekali tidak berniat menikah dengannya. Kami hanya beda saty tahun, dan itu tidak memenuhi syarat menjadi suami bunda. Betul, bunda mencari yang lebih tua.
Merasa masih punya stok pria yang bahkan lebih tua 14 tahun, bunda coba untuk menjalin hubungan serius dengan pria tersebut, tapi ternyata di tanggal 27 maret, tepat di hari ulang tahun pria tersebut, dia menolak untuk dibawakan kue ulang tahun, memang bukan untuk merayakan ulang tahun, hanya sekedar mengingat tanggal kelahiran hehe ngeles. Singkat cerita, di tanggal 27 maret 2016 ini bunda resmi single. Belum sehari menjadi single, bunda sudah merasa kesepian, karena tidak ada yang menghubungi, biasa ada saja yang menjadi teman chatting karena selalu sedia payung sebelum hujan alias g pernah sampai kesepian.
Bunda iseng mencari nama aplikasi cari jodoh di Google, keluarlah nama aplikasi seperti Tinder, Okcupid, masih banyak macamnya tapi bunda hanya memilih dua itu. Untuk Tinder dan Okcupid hampir sama penggunaannya.
Cara menggunakannya, hanya butuh profile yang menarik, sisanya tinggal pilih, geser ke kiri kalau tidak suka, dan geser kanan kalau suka dengan orang-orang yang ditampilkan si aplikasi. Kebanyakan sih bunda dapat dari Tinder, dapat satu daru Okcupid tapi tidak berlanjut lama karena ternyata berbeda agama.
Seharian memilih pria di Tinder, beberapa cocok karena saling geser kanan, sampai akhirnya menerima pesan dari ayah waktu itu.
Begitulah awal sapaan ayah pada bunda, waktu itu karena sudah malam dan bunda sudah tertidur, jadi baru keesokan paginya bunda membalas pesan ayah.
Tanggal 28 Maret 2016, kami saling berkirim pesan lewat Line. Ayah mengajak bunda untuk bertemu langsung, ayah bilang akan menjemput bunda dr kantor.
Besoknya tanggal 29 Maret 2016, seberes bunda bekerja, ayah sudah memberi kabar kalau dia telah sampai di parkiran gedung tempat bunda bekerja. Waktu itu perusahaan tempat bunda bekerja menyewa tempat di salah satu apartemen di daerah Ciumbuleuit, kebetulan apartemen tersebut memiliki dua gedung. Ayah bilang dia berada di B3, bunda turun menggunakan tangga sampai B3 tapi tidak ada tanda-tanda kehadiran ayah. Bunda coba ke B1, tidak ketemu, coba ke B2, masih tidak ketemu. Setelah sudah hampir menyerah, akhirnya ayah mengirim foto lokasinya, bunda tanya ke security, ternyata foto tersebut berada di gedung apartemen 1, sedangkan bunda di gedung apartemen 2. Pantas saja ayah dan bunda tidak bisa bertemu karena berada di dua gedung berbeda. Akhirnya ayah menghampiri bunda di gedung yang benar. Entahlah kalau saat itu kami menyerah, mungkin tidak akan pernah bertemu, kesalahan terbesar memang di ayah, jadi ayah masih mau berjuang untuk menghampiri bunda.
Dari pertemuan pertama, kami ternyata merasa saling cocok, lalu kami merencanakan pertemuan selanjutnya. Tanggal dua April 2016, ayah meminta bunda untuk menemaninya datang ke pernikahan temannya. Acara pernikahannya diadakan pada malam hari. Bunda meminta ayah untuk menjemput bunda di rumah, dan bertemu nenek (mamah bunda). Ternyata saat itu menjadi hal yang tidak terlalu disukai oleh ayah, karena kami baru kenal beberapa hari tapi bunda sudah meminta ayah menemui nenek.
Kami menghabiskan malam yang menyenangkan di acara pernikahan tersebut, karena setelah menghampiri acara tersebut, bunda ikut berkumpul dengan teman-teman ayah. Kami tertawa bersama, pergi ke tempat karoke. Bernyanyi dan tertawa, sungguh membuat bunda senang. Tidak terasa bunda pulang ke rumah jam satu dini hari. Untung sebelumnya sudah ketemu nenek, jadi orang rumah pada saat itu tidak terlalu khawatir.
Setelah bekerja, bunda selalu menyempatkan diri untuk berenang, karena memang di gedung apartemen tersebut tersedia fasilitaa kolam berenang. Bunda bercerita pada ayah, kalau waktu kecil dulu, bunda paling suka memakan mie instan yang dibekal saat pelajaran berenang. Mie instan yang dibekal itu menjadi dingin dan memiliki bentuk yang sama dengan kotak makan, lalu dimakan disaat badan masih basah kuyup oleh air kolam renang, rasanya enak sekali. Lalu akhirnya ayah membuat bekal mie instan, dan datang menjemput bunda yang saat itu berenang setelah beres bekerja. Namun karena gerimis, makan mie instannya jadi di mobil setelah bunda mengeringkan diri. Tapi rasanya tetap dan bahkan lebih enak lagi.
Pertemuan selanjutnya, ayah mengantar bunda ke dokter hewan untuk memberi miong vaksin. Setelah itu kami nongkrong di tempat favorit ayah karena terdapat dimsum yang enak. Saat itu pertama kalinya ayah mencoba perkedel jagung bunda yang ditambah cocolan sambal aki (papah bunda).
Sudah sepuluh hari ayah dan bunda berkenalan, tapi ayah belum memberikan kata-kata ajaib seperti i love u. Tanggal delapan April 2016, bunda memutuskan untuk memasak di rumah nin (ibu ayah), sebagai alasan main ke sana. Saat itu bunda memasak capcay dan perkedel jagung. Akhirnya dihari yang sama ayah yakin dan mengucapkan kata-kata ajaib itu pada bunda.
Ayah bilang ke bunda untuk tidak terlalu terburu-buru dalam menjalani hubungan ini. Bunda setuju, tapi tanggal 17 April 2016, ayah secara langsung meminta pada aki dan nenek, bahwa ayah akan serius dan menikahi bunda. Ayah bercerita bahwa masa lalunya tidak begitu baik, bahkan ayah memiliki tato, tapi kedua orang tua bunda menyambut baik niat ayah untuk serius dengan bunda.
Resminya tanggal 14 Mei 2016, ayah dan keluarga datang ke rumah bunda untuk melakukan lamaran. Hanya membutuhkan 130 hari dari hari pertama kami bertemu sampai akhirnya menikah di tanggal lima Agustus 2016.
Ayah, Aldy Akhmad Mujahidin Haq, kamu adalah pria luar biasa, suami dan ayah yang hebat, kamu bisa membuatku jatuh cinta berkali-kali dengan kelebihan dan kekurangan yang kamu miliki. Terima kasih sudah selalu mencoba menjadi yang terbaik bagiku dan Adam. Aku mencintaimu kemarin, saat ini dan besok.
Inget tulisan itu yah? Love u more 😘
Cieee witwiiww
ReplyDelete😁😘
Delete